Wednesday, October 15, 2008

Curhat di bulan Oktober

Teman2, bisa dilihat betapa angka posting di blog ini setiap bulannya menanjak... Bersyukur karena Tuhan sudah berikan saya hobi baru yang jelas lebih baik daripada nonton film anime ataupun maen PSP... Hehehe...

Bersyukur Tuhan sudah kasih kesempatan untuk memakai blog ini untuk sarana pemberitaan Firman Tuhan. Maafkan kalo banyak salah kata (lagi belajar) atau banyak yang terlalu terang2an (saya gak sensitif :p)

Maaf lagi kalo syaa banyak melupakan posting soal teknologi or IT stuff. Huhuhu... Kemaren sempet mau posting program PHP, tapi sayang beribu sayang di blog ini tag HTML-nya kebaca aneh2....Hohoho...

kapan2 deh! (lha kapan?)
Secepatnya... (cepet tu relatif, mas...)
ya tunggu aja... (Nah, ngomong aja kalo males..)
Gak males kok.... (Lha sekarang langsung posting dong!)
gak ada bahan.... (Kok bisa gak ada bahan??)
gak sempet belajar...... :p

Satu hal lagi, kemaren aku(saya) sudah ngomong soal keinginan masuk ke dunia teologi kepada orang tua. intinya terserah pada aku, tapi ini pilihan yang berat juga mengingat papa sebetulnya kecewa dengan pilihan itu. Dia ingin aku kerja dulu, jadi boss dulu, baru sekolah teologi... Lha itu kapan??? Aku sebetulnya ingin tahun depan sudah masuk kesana. Jadi sekarang aku sedang dalam pergumulan apakah harus nekat langsung masuk kesana (tanpa modal biaya yang jelas asalnya) atau kerja dahulu... Papaku juga gak suka kalo aku kuliah Teologi dengan biaya orang lain (entah dari sponsor, gerja, atau duit papaku sendiri). Dia ingin aku biaya sendiri.. Lha ngumpulin duitnya tu berapa lama?
Mama-ku bilang kalo Tuhan emang berkehendak, mau 10 tahun lagi pun Dia bakal panggil aku. Lha kalo 5 tahun lagi saya sudah dipanggil Tuhan?? Gimana hayo?

Mmmm.... itulah yang sedang saya pergumulkan akhir2 ini. Mohon dukungan doa atau saran yah! Thanks before..

Ya, semuanya juga tetep semangat yah! Jangan pernah menyerah menjalani hidup yang penih masalah ini, karena hidup adalah PERJUANGAN.
Saat kita berhenti berjuang, kita sudah berhenti hidup..

GBU always!

Harga yang harus dibayar... (2)

Lanjutan...

harga yang harus dibayar, ya, karena saat kita sudah tahu betapa Dia mau mengorbankan segalanya buat kita, hidup kita seharusnya masih kurang untuk "membayar harga" bagi Dia. Ada yang menanyakan bagaimana dengan pelayanan kita yang "non-gerejawi" (baca: di luar gereja) ?

Pekerjaan dan hidup kita, semuanya adalah penyembahan bagi Tuhan kita. Senang atau tidaknya Tuhan pada kehidupan kita ditentukan dari kehidupan kita, bukan dari berapa banyak waktu yang digunakan untuk pelayanan di gereja atau ikut persekutuan di gereja.
Jadi, intinya adalah bersikaplah profesional selama kita menjalani hidup di dunia ini. Firman-Nya berkata: "Apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan, dan bukan untuk manusia."
Mari jalani kehidupan ini dengan menyadari bahwa kehidupan ini adalah untuk menyenangkan hati Tuhan!

Hah? Walaupun itu berarti membuat kita tambah repot walau gak ada yang melihat ataupun gak ada yang kasih kita uang lebih? jawab: Ya!
Saat kita menyapu tempat persekutuan sebelum teman2 datang dan tidak ada yang melihat ataupun memuji kita, itulah harga yang harus dibayar..
Saat kita datang ke pekerjaan lebih awal dan bekerja lebih keras tanpa ada yang membayar kita lebih, itulah harga yang harus dibayar..

Saya setuju dengan pendapat Pak Nindyo S. di posting yang pertama:
Pelayanan bukanlah pengurbanan(sacrifice) ataupun pengorbanan...
Pelayanan adalah hak yang istimewa kedua dalam hidup kita. (yang pertama adalah bagaimana Dia menemukan kita dan membuat kita memiliki kesempatan untuk mengenal dan percaya kepadanya) Kenapa bisa disebut hak istimewa? Saudara, saat kita diberi kesempatan untuk melayani, itu berarti Tuhan mempercayai kita lebih dibandingkan orang lain yang tidak Tuhan pakai. Saat Dia memilih kita untuk menjadi seorang WL (worship leader), berarti Dia lebih mempercayai kita untuk dipakai-Nya daripada orang lain yang tidak dipakai-Nya.

Saya ambil lagi sebuah posting komentar yang sebelumnya:
Pelayanan itu hak istimewa!
Pelayanan itu kehormatan!
Pelayanan itu berarti diberi tempat yang dekat di hati Sang Tuan.

Tidak semua orang diberi hak ini.
Aku, kamu, puji Tuhan! Yang lain?
Siapa yang akan mengingatkan mereka? Akankah aku dan kamu menjangkau mereka, menguatkan mereka, memberdayakan mereka dan memberi kesempatan dan ruang bagi mereka?
Mari jalani pelayanan kita bukan dengan perasaan terbeban tapi dengan perasaan bangga dan bersukacita karena Dia pilih kita.
Jangan pernah tolak sebuah pelayanan karena itu bukti Tuhan mau memakai kita lebih lagi. Kita terlalu sibuk? tidak punya waktu? Ingat, Dia yang akan kuatkan kita dan mampukan kita.

Tidak ada harga yang harus dibayar saat kita mengerti apa itu pelayanan.
Keep fighting!
GBU all...

Thursday, October 09, 2008

Pencobaan

     Teman2, mengapa tema pencobaan terasa begitu menarik saat diangkat ke meja khotbah atau dibawa sebagai bahan renungan? ( Beda dengan tema tentang berkat atau yang lain seperti saat teduh, doa, atau pujian dan penyembahan ) Ini jelas karena pencobaan dan ujian adalah hal yang paling sering terjadi dalam hidup kita dan banyak merusak kehidupan kita (baik secara jasmani maupun rohani)


     Satu hal yang perlu kita tahu dan kita pahami bersama adalah bahwa pencobaan adalah batu loncatan untuk melakukan banyak hal baik, bukannya hal buruk. (Catat, dan tanamkan dalam2 dalam hati dan pikiran!)


     Pencobaan hanya membiarkan kita memilih apakah kita akan berbuat baik atau berbuat dosa. Pencobaan tidak memaksa kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Memang hal baik apa yang bisa kita lakukan dengan adanya pencobaan dalam hidup kita? Ternyata, Tuhan justru mengijinkan pencobaan untuk memberi kesempatan pada kita untuk bertumbuh melalui pencobaan tersebut, karena saat kita bisa mengakomodasi pencobaan tersebut, kita menjadi lebih serupa lagi dengan Kristus.

     Apa yang ditumbuhkan? Baca Galatia 5 : 22 – 23 (22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.)

 

Cara kerja Pencobaan:

     Pencobaan sering memakai situasi yang membuat kita tergoda untuk melakukan tindakan yang berlawanan dari buah Roh yang ingin dikembangkan Tuhan dalam diri kita.

     Misal: Tuhan ingin membuat kita memiliki penguasaan diri, maka kita akan ditempatkan di lingkungan yang membuat kita cepat marah, cepat emosi, dll. Kalau kita gagal menghadapi pencobaan itu, dosa adalah jalan keluar kita. Tapi kalau kita berhasil melewati pencobaan tersebut, maka penguasaan diri kita akan semakin baik. Apa yang masih kurang di hidup kita, itulah yang ingin Tuhan kembangkan dalam hidup kita.


     Mungkin teman2 ada yang merasa sepertinya hidup kita ini jadi sejenis permainan RPG yang intinya tentang meningkatkan skill2 dan level kita. memang benar. Teman saya yang suka main game RPG mengatakan bahwa jika kita ingin skill kita meningkat, karakter yang kita pakai harus sering2 melakukan random battle dengan monster2 yang ada di mana2. Semakin susah monster yang dihadapi, semakin besarlah point experience yang didapatkan untuk meningkatkan skill2 karakter yang mereka pakai. Itulah hidup kita. Tinggal pilihan kita, apakah kita bertumbuh atau tetap berkubang di dalam dosa.


     Ada 4 langkah iblis dalam menjerat kita:

a.    Mengenali keinginan dalam hati kita. Pencobaan banyak berasal dari diri sendiri (pikiran), bukan dari sekeliling kita (keadaan). Baca Markus 7 : 21 – 22.

b.   Iblis kemudian membuat kita meragukan Firman Tuhan.. Contoh: “Merokok ‘kan gak ada di Alkitab..”,dll.

c.    Iblis juga memakai tipu daya untuk memikat kita ke dalam dosa. Itu jurus utamanya…

d.   Terakhir, berujung pada ketidaktaatan kita.

 

Mengalahkan Pencobaan

  1. Kenali pola pencobaan kita

     Akan ada saat-saat dimana kita menjadi sangat mudah untuk dicobai, entah itu saat kita sendiri, bersama teman kita, sedang di kamar, sedang di kampus, sedang bersama adik kita, sedang memikirkan apa, atau situasi apapun juga. Saat kita mengerti bahwa itu adalah pola yang membuat kita sering dicobai, kita bisa menyiapkan diri untuk menghindari situasi2 tersebut.

 

  1. Menyadari kerentaan kita

     Kita harus menyadari bahwa kita ini lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi pencobaan yang siap menerkam kita. Jangan pernah menantang pencobaan, tapi jauhilah kemungkinan kita terkena pencobaan (Amsal 14:16)

 

  1. Minta pertolongan Allah

     Ya, jangan pernah kita ini merasa kuat melawan pencobaan itu sendiri. Ini kesalahan mendasar yang sering sekali kita lakukan. Kita harus mengenali kelemahan2 kita dan berusaha menyerahkan (bukan pasrah) kepada Tuhan. Allah akan memberi kekuatan saat umat-Nya menghadapi cobaan dan ujian. (Filipi 4 : 13)

 

  1. Pusatkan perhatian kita pada sesuatu yang lain

     Satu kesalahan paling umum yang sering kita lakukan saat kita menghadapi cobaan adalah kita justru memperkuatnya. Kok bisa?

     Saat makan banyak menjadi hal yang ingin kita hilangkan, kita sering menekankan pada diri kita dengan kata2: “Aku gak lapar…”, “Aku harus diet!”,dsb. Tahukah teman2 bahwa tindakan itu justru semakin memperkuat cobaan tersebut dalam hidup kita. Rick Warren, penulis buku Purpose Driven Life menuliskan “Semakin banyak Anda memikirkan sesuatu, semakin kuat hal tersebut menguasai Anda.”

     Contoh lain, saat seorang WL mengatakan berulang2 pada dirinya, “Jangan gugup!”, itu justru akan membuat dirinya semakin gugup. Betul? Namun saat dia tidak memikirkannya, dia akan baik2 saja.

 

  1. Ungkapkan pergumulan kita pada seorang teman yang saleh atau kelompok yang mendukung

     Ya, berkuda eh, berdua lebih baik daripada seorang diri… (Pengkhotbah 4 : 9 – 10) 9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. 10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!)

     Saat kita sendirian di kegelapan, pikiran-pikiran jahat akan menjadi lebih kuat dan lebih besar menguasai pikiran kita. Namun saat kita sering menggumulkannya bersama satu/beberapa teman dekat ataupun dalam satu komunitas tertentu, kita akan mendapat kekuatan.

     Ada dua alasan yang membuat kita enggan bercerita kepada orang lain mengenai pencobaan yang kita alami. Apakah itu, itu adalah:

a.       Rasa malu kalo ketahuan ternyata hidup kita sering dicobai (dan kelihatan banyak masalah).

Dicobai bukanlah berarti bahwa kita berbuat dosa. Kita berbuat dosa kalo sudah jatuh di dalamnya. Untuk kita yang berkelamin cowok, seringkali rasa malu itu terasa begitu besar dan membuat kita malu untuk menceritakannya pada orang lain, apalagi kepada teman cewek. Itu adalah tipu daya iblis. WASPADALAH!

Yang benar adalah, saat kita menceritakannya pada orang lain, kelegaan dan kelepasan yang luar biasa lah yang kita alami.

b.      Merasa orang lain tak bisa memahami pencobaan yang kita alami

Tidak salah bahwa tiap orang mendapat pencobaan yang unik pada diri meraka. Namun bukan berarti mereka tidak bisa mengerti perasaan kita. Semua orang berada dalam keadaan yang sama, yaitu dicobai!

Tidak ada pemberhentian pencobaan sampai kita serupa dengan Kristus.

 

  1. Lawan Iblis

     Ya, melawan iblis adalah cara paling efektif menjagai kita dari pencobaan. Sesuai yang Kristus ajarkan pada kita, jangan mengajak iblis untuk berdebat. Kecil sekali (bahkan nyaris tidak ada) kemungkinan kita untuk menang berdebat dengan iblis. Iblis sudah melatih ilmu berdebatnya ribuan tahun lamanya. Bahkan, ia menang dalam debat pertamanya di taman Eden.

     Kristus mengajar kita untuk memakai Firman Tuhan dalam mengalahkan iblis. Itu yang Dia lakukan saat iblis mencobai Dia di padang gurun. Yesus selalu mengatakan: “Ada tertulis..”. Efesus 6:17 mengatakan bahwa pedang kita dalam peperangan rohani adalah Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah instrumen utama kita dalam mengalahkan iblis. Hafalkan ayat-ayatnya! Tidak ada prajurit yang selalu pulang dahulu untuk mengambil peluru karena dia tidak membawa cadangan sama sekali. Bawalah cadangan peluru Firman Tuhan yang banyak dengan membiasakan diri kita untuk menghafal ayat2 Alkitab.

 

Akhir kata, semoga tetap kuat dan perkasa dalam menghadapi pencobaan dalam kehidupan masing-masing kita. Allah beserta kita semua!

 

FIGHT the FIGHT!! (Kutipan dari Nindyo S.)

 (Bahan Renungan Persekutuan Gospel 09 - 10 - 2008)

Wednesday, October 08, 2008

Harga yang harus dibayar... (1)

Aku terinspirasi oleh temenku yang namanya DanKuur buat nulis yang satu ini.
Entah kenapa, judul ini kadang membuatku stres sendiri....

Terkadang sabagai pelayan Tuhan, kita bekerja bukan untuk membayar harga, tapi untuk dibayar. Betapa marahnya (diriku) saat melihat teman2 pelayan yang ternyata susah bersifat profesional saat melakukan pelayanan..
Example --> Gak ontime, lebih mikirin perut, lebih mikirin istirahat, dll.

Ya, sebetulnya kalo dipikir2, saya sebagai seorang yang perfeksionis memang kadang terlalu memaksa teman2... (gomen...) Tapi ya kenyataannya memang pelayanan itu gak dibayar dan justru disuruh BAYAR HARGA....Huhuhuhu.... (Betul?)
Pelayanan (yang gak dibayar) menjadi kegiatan yang tidak dikerjakan secara total dan tulus... Benarkah?
Ternyata tidak juga... Banyak teman2 yang rindu sekali melayani tanpa "bayaran" apapun juga.
Bayaran? Emang ada yang dibayar? Ada.... Kita sering kali melayani dengan meminta bayaran berupa:

  1. Teman sepelayanan yang cocok (Kalo gak ada temen yang cocok, kita gak mau melayani)
  2. Snack saat rapat/latihan. Lha, yang satu ini biasanya banyak yang beralasan: “Logistik menunjang Logika”. Mmm… betul gak sih?
  3. Menemukan pasangan hidup sesama pelayan. Untuk yang satu ini, no comment dah….

Saat bayaran itu tidak datang kepada kita, seringkali kita jadi undur dari pelayanan, jenuh, bahkan tidak suka dengan pelayanan..

Well, sebagai orang percaya, seharusnya kita menyadari dengan sungguh beberapa hal berikut ini:

  1. Pelayanan adalah wujud syukur kita kepada Tuhan yang sudah menebus kita dengan segitu mahalnya sehingga kita gak harus binasa di api neraka
  2. Hidup yang diberikan pada kita ini adalah dari Tuhan, milik Tuhan, dan untuk Tuhan. Sehingga sudah sewajarnya kita berikan hidup ini untuk Dia. (Purpose Driven Life-Rick Warren, Bab 1)
  3. Paulus menyadari bahwa apa yang dia kejar selama ini salah… (Filipi 3 : 8 >> Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,) Seharusnya dalam kehidupan ini kita lebih mengejar hal-hal surgawi daripada duniawi.


Melihat hal2 tersebut, pelayanan sewjarnya adalah pekerjaan yang harus dilakukan (memang) tanpa bayaran.

Mmm.. Berhubung mau offline dulu (inipun saya tulis dalam tekanan mahasiswa yang sedang saya beri tugas kelas.Hohoho), segini dulu aja… kapan2 saya lanjutkan lagi. GBU all!!!!

To be Continued…….

Tuesday, October 07, 2008

Sekolah Teologi??

Judul di atas menjadi amat menakutkan saat kita ditawari untuk menuntut ilmu disana dan mengorbankan segala yang kita punya hanya untuk bagi Dia. Secara pribadi, keinginan untuk menuju kesana semakin besar aja...Sepertinya Tuhan juga dah uring-uringan ma aku gara2 aku menunda terus keputusanku soal itu...Soalnya, semakin banyak yang memantapkan untuk supaya aku menuju kesana...Bahkan, formulir pendaftaran M.Div milik SAAT Malang udah aku pegang...menanti-nanti untuk diisi dan dikumpulkan kembali...

Entah kenapa, salah seorang teman yang sempat datang ke gerejaku mengingat kata2ku kalo aku ada "sedikit" keinginan untuk masuk kesana. Jadi, dia mengirimiku formulir tersebut.

Coba temen2 lihat komentar di posting sebelumnya (yang membutuhkan waktu lebih dari 2jam untuk membacanya.Hohoho...)
Itu juga salah satu pendorong (atau pembuat bingung) untuk menuju kesana....


Huhuhu... Jujur, aku pingin kesana, pingin jadi hamba-Nya full time... Tapi aku bener2 bingung untuk yang satu ini... Perlu suatu lompatan yang tinggi dan jauh (padahal beratku 100kg.hohoho..) untuk memantapkan keputusan itu...

Ada juga suara di hati yang melawan dengan berkata: "Pelayanan gak harus full timer... Kerja di bidang sekuler tapi bekerja untuk Tuhan bisa juga kan? Gak harus jadi penginjil atau pendeta..."

Tapi, kerinduan untuk itu semakin besar aja...... Bingung!!!!!! (Sok mendramatisir...)

Mohon dukungan doa dan semangat biar aku bisa ambil jalan yang terbaik untuk Dia!
Aku bukan apa2, cuma alat-Nya yang belum tahu Dia mau lakukan apa di hidupku...

Monday, October 06, 2008

Libur Lebaran

Wah, libur lebaran ini gak dapet apa2 yang bisa dipelajari. Yang ada malah cuman ikut retreat mpe jarang banget ngrasa'in yang namanya tidur, trus pulang juga cuman silaturahmi ma keluarga.
Boro-boro belajar jquery ato yang laen. Buat garap skripsi aja ga sempet..
Fuh, masih banyak kerjaan menanti di depan.

Yang aku dapet di liburan ini adalah satu keyakinan bahwa aku punya satu tujuan di hidupku ini, yaitu kerja buat Tuhan, dan terlebih lagi, hidup bagi Tuhan.
Waktu retreat*, dorongan untuk masuk sekolah teologi mencuat lagi...Sempet mau ambil komitmen untuk masuk ke dunia teologis... Tapi ternyata aku mengecewakan Tuhan lagi.
Ampuni aku ya Tuhan....Aku merasa belum siap untuk yang satu ini...

*ket: retreat Pemuda GKI Pajajaran Magelang tanggal 1-3 Oktober di Wisma Kurios, Kopeng.

Aku udah kembali di Jogja, kembali bergumul dengan berbagai macam ilmu komputer, programming, dan mengajar... Rasanya kayak mimpi aja saat2 retreat kemaren. Bisa ngelupa'in semua yang berhubungan dengan ilkom n programming.. Hehehe.. (Mungkin aku lagi jenuh kali ya?

Semangat !!!! Aku siap melakukan semuanya dengan penuh semangat dan tanggung jawab karena aku yakin, ini yang Tuhan percayakan padaku untuk aku kembangkan. :)

Teman2 semua juga tetap semangat ya! Aku yakin kalian lebih rajin daripada anak satu ini yang hobi tidur, maem, ma maen PSP ini. hehehe...

Akhir2 ini, aku mulai menyadari kalo pelayanan juga udah jadi salah satu hobi. Kecanduan malahan.hehehe... tak bisa hidup tanpa melayani DIA! tak bisa hidup tanpa DIA!!

Sgala kemuliaan hanya bagi Dia!
Keep Fighting Guys!!!
GBU.

my personality....

Click to view my Personality Profile page