Wednesday, October 08, 2008

Harga yang harus dibayar... (1)

Aku terinspirasi oleh temenku yang namanya DanKuur buat nulis yang satu ini.
Entah kenapa, judul ini kadang membuatku stres sendiri....

Terkadang sabagai pelayan Tuhan, kita bekerja bukan untuk membayar harga, tapi untuk dibayar. Betapa marahnya (diriku) saat melihat teman2 pelayan yang ternyata susah bersifat profesional saat melakukan pelayanan..
Example --> Gak ontime, lebih mikirin perut, lebih mikirin istirahat, dll.

Ya, sebetulnya kalo dipikir2, saya sebagai seorang yang perfeksionis memang kadang terlalu memaksa teman2... (gomen...) Tapi ya kenyataannya memang pelayanan itu gak dibayar dan justru disuruh BAYAR HARGA....Huhuhuhu.... (Betul?)
Pelayanan (yang gak dibayar) menjadi kegiatan yang tidak dikerjakan secara total dan tulus... Benarkah?
Ternyata tidak juga... Banyak teman2 yang rindu sekali melayani tanpa "bayaran" apapun juga.
Bayaran? Emang ada yang dibayar? Ada.... Kita sering kali melayani dengan meminta bayaran berupa:

  1. Teman sepelayanan yang cocok (Kalo gak ada temen yang cocok, kita gak mau melayani)
  2. Snack saat rapat/latihan. Lha, yang satu ini biasanya banyak yang beralasan: “Logistik menunjang Logika”. Mmm… betul gak sih?
  3. Menemukan pasangan hidup sesama pelayan. Untuk yang satu ini, no comment dah….

Saat bayaran itu tidak datang kepada kita, seringkali kita jadi undur dari pelayanan, jenuh, bahkan tidak suka dengan pelayanan..

Well, sebagai orang percaya, seharusnya kita menyadari dengan sungguh beberapa hal berikut ini:

  1. Pelayanan adalah wujud syukur kita kepada Tuhan yang sudah menebus kita dengan segitu mahalnya sehingga kita gak harus binasa di api neraka
  2. Hidup yang diberikan pada kita ini adalah dari Tuhan, milik Tuhan, dan untuk Tuhan. Sehingga sudah sewajarnya kita berikan hidup ini untuk Dia. (Purpose Driven Life-Rick Warren, Bab 1)
  3. Paulus menyadari bahwa apa yang dia kejar selama ini salah… (Filipi 3 : 8 >> Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,) Seharusnya dalam kehidupan ini kita lebih mengejar hal-hal surgawi daripada duniawi.


Melihat hal2 tersebut, pelayanan sewjarnya adalah pekerjaan yang harus dilakukan (memang) tanpa bayaran.

Mmm.. Berhubung mau offline dulu (inipun saya tulis dalam tekanan mahasiswa yang sedang saya beri tugas kelas.Hohoho), segini dulu aja… kapan2 saya lanjutkan lagi. GBU all!!!!

To be Continued…….

4 comments:

Nindyo Sasongko said...
This comment has been removed by the author.
Nindyo Sasongko said...

Apakah pelayanan adalah suatu "pengorbanan" atau "pengurbanan"?

Korban: korban tabrak lari, korban tsunami --> segala sesuatu yang merupakan akibat kecelakaan.

Kurban: persembahan --> sesuatu yang diberikan untuk yang ilahi.

Bagiku, bukan kedua-duanya. Seorang pelayan Allah rasanya tidak mungkin mengatakan pelayanan itu pengorbanan. Apa sih yang kita sampai hilangkan, dan kita rugi karena itu (saya setuju dgn Deddy! Bravo! That's great idea!)?

Pengurbanan? Dalam arti sacrifice? Apa artinya jika dibandingkan dengan Christ's sacrifice? Di hadapan Allah Bapa, yang diterima adalah kurban Kristus yang sempurna. Kebaikan manusia sama sekali tiada berharga di mata Tuhan.

Nabi Yesaya bersaksi, "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin" (Yes. 64:6)

Kawanku, aku ingat seorang penginjil terkenal dari Inggris, David Livingstone, kira-kira seratus tahun lalu hidupnya. Ia menjadi misionaris di Afrika; suatu rimba maharaya; masuk keluar hutan, harus berhadapan dengan binatang-binatang buas.

Pada waktu diadakan konferensi misionaris di kota London, David Livingstone diundang menyampaikan khotbah dan kesaksian. Banyak orang yang kagum dengan pelayanannya. Ada yang mendekatinya dan berkata begini, "Pak David, luar biasa pelayanan Anda. Sungguh besar pengurbanan [sacrifice] Anda untuk Allah."

David Livingstone berkata,

"Don't say it a sacrifice.
It is not my sacrifice.
It is my privilege to serve the Lord."

Aku selalu tertempelak dengan kalimat di atas, sekaligus malu. Dibanding David Livingstone, aku masih kurang kerja keras. Pelayanan masih terbilang "enak." Masihkah terus menuntut hak dan penghargaan?

Pelayanan itu hak istimewa!
Pelayanan itu kehormatan!
Pelayanan itu berarti diberi tempat yang dekat di hati Sang Tuan.

Tidak semua orang diberi hak ini.
Aku, kamu, puji Tuhan! Yang lain?
Siapa yang akan mengingatkan mereka? Akankah aku dan kamu menjangkau mereka, menguatkan mereka, memberdayakan mereka dan memberi kesempatan dan ruang bagi mereka?

Lukas mengingatkan kita, "Demikian juga kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, 'Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.'" (Luk. 17:10)

Inilah kemuliaan seorang pelayan!

Terpujilah Allah!

blogE jocepa said...

wahaha.. mak jlep jlep jlep...

kalo denger kata-kata pak nindyo tentang kehormatan pelayanan,
saya jadi inget lagu

bukan sembarang pekerja
Yesusku LUAR BIASA
Dia Raja s'gala Raja
memanggilku menuai ladangNya
hanya anugrah semata
aku dipakai olehNya
sungguh sangat istimewa
ku jadi pekerja Kristus yang MULIA


whooooaaa...:D kalo nyanyi lagu ini jadi ngarasa keren... so pasti bangga karena kita dipilih ma Tuhan sendiri..

walopun dalam kenyataannya, kita (baca:aku) memang kadang lupa akan hal itu, sehingga kita lebih memilih hal yang kelihatan dibanding yang satu ini..

Daniel Kurniawan said...

Waks!

Opo pak maksud'e terinspirasi olehku?
Karena kejadian kemaren, or karena narsis'nya diriku, or karena teladan diriku, or ...

Rasane tambah ga' adil kalo YANG MUDA juga yang selalu dituntut lebih buat melayani (di gereja kita), sementara (mayoritas) yang TUA leha2... (kecuali MJ mungkin ya... ampun, pak, bu...)

Tapi pelayanan ga' cuma di dalem gereja toh? Bagaimana dengan harga laen yang harus di bayar di pekerjaan (baca: pelayanan) kita yang laen? Termasuk, misal, pekerjaanku sebagai guru...

my personality....

Click to view my Personality Profile page